Sore hari itu hujan, yap tepat sekali aku melewati jalan yang sama ketika aku pulang. Entah mengapa terlintas dibenakku kejadian bersama mu di sore yang hujan kala itu. Entah mengapa aku merindukan seluruh kegiatan ku bersama mu. Hujan yang mengingatkan ku padamu, hujan yang mengingatkan ku pada wangi parfum yang melekat dijaketmu. Seolah aku baru mencium jaketmu kemarin. Jujur rasa ku padamu telah sirna, tapi entah mengapa kenangan-kenangan ku bersama mu seakan tak mau pergi. Aku masih mengingat inci demi inci kegiatan ku bersamamu. Teringat kegiatan yang setiap harinya kita lakukan bersama. Aku kadang benci membasuh kenangan demi kenangan yang akhirnya aku berakhir dalam ke pura-puraan. Aku pura-pura berjalan ke depan, melupakan semua kenangan demi kenangan ku bersama mu. Aku sebenernya ngga tau apa aku masih berhak mengenang kamu atau tidak? aku ngga tau.
Angin yang kencang dan rintikan air hujan membuat ku merasa kedinginan, mengigil dan tetap merasa sendirian dengan kenangan yang masih menempel dalam sudut-sudut ruas otak ku. Sungguh aku ingin tersadar dari bayang-bayang yang terlalu sering melintas dalam pikiran ku tanpa sengaja. Sekali lagi aku sendiri bersama rintikan hujan, aku bermain dengan masa lalu yang sebenarnya tak ingin ku ingat lagi.
Aku cape mengingat tentang kamu. Tapi ketika aku benar benar berusaha tak mengingatmu, angan angan ku tentang mu selalu datang. Seakan aku memang tak boleh menghapus setiap inci kenangan ku bersamamu. Aku terdampar dalam bayang bayang yang kau gurat secara sengaja. Aku terseret ke dalam kenangan yang seharusnya aku lupakan. Mungkin ini hanya masalah waktu. Biarkan mengalir apa adanya. Waktu yang akan membawa ku melupakan semua kenangan ku bersama mu. Dan aku percaya tentang itu :'). Dan memang semua kenangan berasal dari masa lalu, tapi tetap mempunyai tempat tersendiri dalam hati yang sedang bergerak ke masa depan. Dan aku masih berjuang melupakan setiap kenangan dirimu yang tak lagi terang.
with love
Annisa Nurdiani
No comments:
Post a Comment