Monday, February 11, 2013

Seberkas cinta yang sirna

   Jika bintang-bintang sudah tidak lagi dapat menemani, biarlah ku nikmati kesunyian ini. Jika puisi indah sudah tidak dapat lagi mewakili perasaan ini, biarlah ku nikmati kehampaan ini. Karna mungkin air mata yang tulus akan lebih bermakna daripada tawa penuh dusta. 
   Tuhan berikan ku rasa sakit, untuk menyadarkan ku dari kesalahan ku. Kesalahanku yang terlalu peduli terhadapmu. Juga kesalahan ku yang mungkin, terlalu mencintaimu. Cukup sudah satu tahun berlalu, dengan serpihan hati yang ku bawa merintih berharap dirimu mempersatukannya. Cukup sudah tawa, tangis, duka bahkan cinta. Tak akan lagi ku biarkan mampir karenamu. Tak akan lagi ku biarkan tumbuh, hidup dan bersarang lebih jauh di pikiranku. 
   Kamu tau? sebenarnya aku masih mencintaimu. Sebenarnya tak ada yang lain yang bisa membuat ku tersenyum, selain kamu. Aku tidak pernah berbohong kalau aku berkata rindu. Aku juga tak pernah menggunakan topeng ketika aku berkata aku cinta padamu. Aku mencintaimu setulus dan sesederhana itu.    
   Ketahuilah jika aku punya lebih dari satu nyawa yang bisa ku berikan pada hatiku yang terlanjur mati karenamu, akan ku berikan. Frame foto, mawar, dan batin telah habis untuk memperjuangkan mu. Karna sekeras apapun perjuanganku kau tak pernah menatapku. Atau bahkan mencintaiku, walau kau tau aku telah berkorban banyak untuk ku.
   Ini aku panda mu. Seseorang yang kadang kala membasahi bantal tidurnya dengan air mata. Air mata yang terjatuh untukmu. Tolong hentikan langkahku! Tolong kembalikan aku yang dulu. Tolong buat aku lupa, dengan seberkas cinta yang sirna aku mencintaimu

https://soundcloud.com/tacastiqa/seberkas-cinta-yang-sirna

No comments:

Post a Comment

 

Ans's Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea